Monday, December 26, 2011

Tekad Pagi Ini

5 menit menjelang adzan shubuh, entahlah kenapa saya tiba-tiba terjaga dari 20 menit  lalu yang akhirnya saya putuskan untuk turun dari kasur atas dan menyalakan laptop kecil yang  selalu menemani saya dalam suka maupun duka.(halah... lebay.com ^^)
            Mungkinkah ini karena menjelang ujian jadi saya terlalu tegang? Saya rasa tidak karena memang menjelang 2 hari, saya rasa masih ada waktu. Atau karena mau pulang? Saya rasa juga tidak, karena masih ada 3 minggu dalam hitungan mundur, tidak ada alasan bagi saya untuk insomnia atau terjaga pagi ini. Sebenarnya saya tidak ada masalah bangun sepagi ini, karena memang sebenarnya saya menargetkan diri say a sendiri untuk bangun pagi.... yah ambil hikmahnya saja... Semoga mulai hari ini saya bisa membiasakan diri untuk bangun sebelum adzan shubuh..( emang ada adzan disini? Yah minimal waktu shubuh lah )^^

            Kembali lagi seorang teman lama mengingkan akan satu hal, “Ga ada blog ya?”, hmmmm pertanyaan yang susah untuk saya jawab. Kenapa memang? Karena memang susahnya buka blog hampir sama atau lebih susah daripada Facebook. Kenapa lagi? Karena memang blogspo, wordpress juga ikut “katut” dalam daftar web yang diblokir oleh pemerintah setempat. T-T. Balik lagi ke masalah ada atau tidaknya blog saya, dibilang ada juga seperti tidak ada karena entah setelah kendala yang saya kemukakan di atas say tidak pernah menulis lagi, yah mungkin itulah kesalahan saya selama ini, saya menamakannya “menyerah kepada keadaan”, padahal Soe HokGie ( salah satu figur yang cukup saya kagumi) pernah mengatakan  Saya memutuskan bahwa saya akan bertahan dengan prinsip-prinsip saya. Lebih baik diasingkan daripada menyerah terhadap kemunafikan”, ya menurut saya agak mirip-mirip dengan kondisi saya disini ketika semuanya tak “sebebas” dan tak “seideal” di negeri sendiri. Eh jadi kemana-mana lagi ni, jadinya... dibilang tidak ada, jelas-jelas saya ada account di blogspot.com hehehe... dengan tulisan tidak mencapai 5... yang membuat saya miris melihatnya, apalagi saya pemula, makanya blognya masih sangat berantakan saudara-saudara.  Silahkan dibuka saja disini benar kan? Hehehe.... tetapi saya berusaha menghibur sendiri, gapapa lah, namanya juga baru dan saya sebelumnya tidak ada riwayat dalam dunia tulis menulis... maklumlah ya.... ^^
            Pagi ini sebenarnya ketika saya menuliskan kata-kata ini adalah karena seorang teman lama saya bertanya tentang ada tidaknya blog saya. Yang unik adalah beliaunya menggunakan kata yang simpel tapi “dalem”menurut saya. Berikut kata-katanya “ ada pengalaman keren apa aja selama di China” tanya beliau, kemudian saya jawab”banyak pak!”. Teman saya membalas lagi “ ga ada blog? Sayang ya, pengalamannya tidak dibagi!” waduh.... menurut saya kata-kata itu sangat dalam.... sedalam samudra eh ga jadi, belum pernah menghitung dalamnya samudra, Intinya adalah saya semakin tersadar untuk menulis.... dengan membaca Bismillah... semoga saya lebih sering menulis, membagikan sedikit pengalaman dan cerita saya kepada orang yang yang mampu bermanfaat di suatu hari nanti... amin. Jangan Menyerah pada Keterbatasan!!! ^^b

Sunday, December 18, 2011

sunday morning_sejenak

Lama banget ga bikin tulisan... hohoho... blogku sayang blogku malang.....
                “Berawal dari keisengan pagi ini , saya kembali membuka sebuah web yang sepertinya web yang  merupakan komunitas terbesar di Indonesia:-) Tidak sengaja menemukan tulisan ini, benar2 membuat saya banyak evaluasi tentang apa yang telah saya lakukan pada orang tua saya selama ini, terlebih kepada Ibu.Langsung  saja ke TKP semoga bermanfaat untuk semuanya “J
Beberapa hal yang dilakukan seorang Ibu itu adalah sangat penting, namun slalu diabaikan, tanpa disadarkan atau bahkan terlupakan.
Saat Ibu menelpon, percayalah dia slalu ingin tau hanya sedikit saja apa yang terjadi padamu. Janganlah kamu merasa risih.
Saat Ibu terdiam, percayalah kamu adalah orang yang slalu ingin dia dengar.
Saat Ibu tidak pernah membantah, percayalah kamu adalah cintanya
Saat Ibu berkata “Ibu baik-baik saja” percayalah ada rahasia yang tersimpan didalam hatinya, bantulah dia.
Saat kamu merebahkan kepala ke bahunya, percayalah dia adalah sebuah sarang hangat yang mampu menghilangkan kedinginan
Saat kamu terjatuh, percayalah kedua tangannya akan menyambutmu tak perduli pada badai sekalipun.
Saat kamu lapar, haus, percayalah orang yang pertama sibuk di dapur menyiapkan sgala sesuatu untukmu adalah Ibu
Saat Ibu bilang “Rindu sekali denganmu Nak” percayalah, langit pun tak akan mampu menjadi batas rindunya kepadamu
Saat Ibu menasehati kamu, percayalah itu kata mutiara yang tak akan pernah didapatkan oleh orang lain selain kamu.
Saat Ibu memarahi kamu, percayalah semua itu untuk mendidik kamu supaya kamu bisa menjadi diri apa yang kamu inginkan.
Saat Ibu meminta kamu menemaninya, percayalah, kamu adalah orang yang mampu membuat dia merasa nyaman kemanapun berlangkah. Janganlah malu untuk menemaninya kemanapun.
Saat Ibu berkata “tidak” untuk menunaikan sesuatu permintaan dari kamu, percayalah pada ahirnya akan kamu mendapatkan apa yang kamu inginkan hingga waktunya nanti.
Saat kamu tersungkur akan sebuah batu, percayalah Ibumu yang akan menantang musim agar bisa meraih dan memelukmu kembali.

Dan biru langit tak akan mampu menjadi pembatas sebagai tingginya rasa hormat untuknya serta pada biru laut pun tak akan mampu menampung jutaan pujian yang terharuskan untuk Ibumu.
Kelak, tak ada paling rindu selain dirinya dan tak ada paling luka selain airmatanya...
“Eits... belum selesai masih ada lanjutannya ga sengaja juga nemuin berita di bawah ini:”
MOJOKERTO-Demi mencukupi kebutuhan dirinya serta keempat anaknya, Paiti,52,warga Desa/Kecamatan Bangsal Kabupaten Mojokerto rela berjalan dengan menenteng sepeda tuanya sejauh 20 km untuk menjual barang rongsokan ke Desa/Kecamatan Kutorejo Kabupaten Mojokerto.

sebelum dijual, ia juga berkeliling dari pagi hingga siang hari untuk mencari barang rongsokan yang bisa dijual.

‘’Sehari lumayan mas, bisa mendapat Rp20 ribu hingga Rp.30 ribu,’’ katanya sembari mengatur napasnya yang kelelahan akibat menenteng barang rongsokan yang mencapai berat 100 kg diatas sepeda tuanya.
“Saya yakin di luar sana masih banyak potret ibu/simbok/ummi/ mama/ mami/ bunda atau apapun namanya itu yang kerja keras demi memenuhi kebutuhan dan permintaan anak-anaknya.Termasuk Ibu kita sendiri tentunya J
“Dan penulispun tak lupa menuliskan beberapa pertanyaan untuk kita kawan, yang membuat saya merasa semakin berdosa......T-T “
Masihkah kita merengek-rengek kepada Ibu kita?

masihkan kita ngambek dan marah-marah pada Ibu kita?

masihkah kita lebih memilih keluar dengan pacar atau teman disaat Ibu kita butuh kehadiran kita??

masihkah kita semua menyakiti hati ibu kita?

masihka kita tampil modis dan gaya sementara ibu kita hanya tampil sederhana apa adanya demi membahagiakan anak2nya?
Demikian pelajaran yg saya dapatkan pagi ini, semoga mampu menjadi perbaikan kita ke depannya ..amin
Dan SEMOGA KITA SEMUA BISA BERBAKTI PADA ORANG TUA KITA....^^b
Dan terakhir saya ingin Ucapkan... Terima Kasih Ibu....
Sumber :